[Kepada MG Romli, anak lanangku]
apak di mana-mana
ditabur angin
menyusup rabu
setiap ruang
seperti pulau-pulau membusuk
jiwa-jiwa mati menggentayangi penjuru
memanjat doa
yang juga apak
apak di sungai
apak di hutan
apak desa dan kota
apak boyolali
dan kaki merapi
apak menyusup pesantrenmu
jendela tertutup
disusupnya
romli
harapan hari ini
benang kusut dan basah memang
tapi mengapa merunduk dan diam
sedangkan aku si jompo ompong
melompati punggung kuda jalang jantan
memacu punggungnya mengejar cahaya
negeri ini padang di mana kita memacu
apakah apak juga hari esok terus diburu?
duka
helai lusuh
kubuang di lembah
di sejak derap pertama
kuda kupacu
ayo, nak, ayo
buru ayahmu!
Paris, Desember 2004.
Catatan:
*Sansana: bentuk puisi lisan paling populer sampai sekarang di suku
Dayak Katingan, Kalimantan Tengah.
Komentar
Posting Komentar