malam,
tetap saja malam
mata mestinya pejam
menyelami genangan mimpi
kupilih
berbincang
dengan lengang
dan berdekapan dengan arus malam
yang semakin lengking
sebatang rokok,
sebilah pena,
sama-sama terbangun,
saling mengerling
sambil membaca jelaga
serta tinta
yang semakin mempertegas segalanya
yang pernah hilang
masih sampai detik ini
Hutabolon beach, okt’ 2008
Binoto Hutabalian
tetap saja malam
mata mestinya pejam
menyelami genangan mimpi
kupilih
berbincang
dengan lengang
dan berdekapan dengan arus malam
yang semakin lengking
sebatang rokok,
sebilah pena,
sama-sama terbangun,
saling mengerling
sambil membaca jelaga
serta tinta
yang semakin mempertegas segalanya
yang pernah hilang
masih sampai detik ini
Hutabolon beach, okt’ 2008
Binoto Hutabalian
Komentar
Posting Komentar