aku menghitung desahan daun kering
di akhir musim
di mana para pemburu telah pulang
ke rimbunnya malam yang menggigil
: memanggil pulang semua kawanan rusa
ke balik jariku
aku sedang bersedih : sebab darahku seringan jeritku,
dan lukaku seindah gaunku
aku menghitung desah daunan
yang pulang ke hangatnya kopiku :
ke nyamannya kamar tidurku
kenapa dia menaruh kesedihan seperti itu?
membiarkan ratap dan ringkik kuda menjelma
menjadi asap pada puing-puing kota
biarkan kematian mengepakkan sayapnya:
menjemput senja yang timpang di sikumu
tapi jangan biarkan keningmu memanjat
dinding-dinding jam
membuatnya menjadi remahan roti di piringku.
pulanglah ke rumahku:
ke lorong yang lebih rumit dari gelap
ke waktu yang lebih tua dari wajah dedaunan
claire lawliet
2006
di akhir musim
di mana para pemburu telah pulang
ke rimbunnya malam yang menggigil
: memanggil pulang semua kawanan rusa
ke balik jariku
aku sedang bersedih : sebab darahku seringan jeritku,
dan lukaku seindah gaunku
aku menghitung desah daunan
yang pulang ke hangatnya kopiku :
ke nyamannya kamar tidurku
kenapa dia menaruh kesedihan seperti itu?
membiarkan ratap dan ringkik kuda menjelma
menjadi asap pada puing-puing kota
biarkan kematian mengepakkan sayapnya:
menjemput senja yang timpang di sikumu
tapi jangan biarkan keningmu memanjat
dinding-dinding jam
membuatnya menjadi remahan roti di piringku.
pulanglah ke rumahku:
ke lorong yang lebih rumit dari gelap
ke waktu yang lebih tua dari wajah dedaunan
claire lawliet
2006
penuh makna...
BalasHapus