tenanglah, tiada kupinang engkau
di bawah hawa sore seaneh ini.
hanya aku bermimpi
jadi seekor enggang
—menyusun sarang di dahan lengang,
mencari ceruk persembunyian
pada bentangan malam berawan
pada rawan di ruang penantian.
tiada akan aku lari, tapi hanya diam,
geming sendiri—memagari miang diang
seraya nyanyikan nina bobo bernada sungsang,
separau risau, aku berlagu
untukmu, untukmu saja
duhai dara bermata hujan senja...
namun, dengan puisi pun
diri bisa terbantun sengungun daun,
sebab seperti yang kuyakini:
antara diri, sunyi, dan misteri
sudah tak terbagi
RS. Haji Surabaya, April 2008
di bawah hawa sore seaneh ini.
hanya aku bermimpi
jadi seekor enggang
—menyusun sarang di dahan lengang,
mencari ceruk persembunyian
pada bentangan malam berawan
pada rawan di ruang penantian.
tiada akan aku lari, tapi hanya diam,
geming sendiri—memagari miang diang
seraya nyanyikan nina bobo bernada sungsang,
separau risau, aku berlagu
untukmu, untukmu saja
duhai dara bermata hujan senja...
namun, dengan puisi pun
diri bisa terbantun sengungun daun,
sebab seperti yang kuyakini:
antara diri, sunyi, dan misteri
sudah tak terbagi
RS. Haji Surabaya, April 2008
puisi yg penuh dgn perasaan cinta
BalasHapusbenar2 indah
puisi yang begitu indah yang menampakan seorang pria sejati yang tidak bertanggung jawab apa yng telah diperbuat. hanya sebuah janji-janji tak pasti.iming2 belaka.
BalasHapus