Aku tahu
merah bibir itu sekedar gincu
bukan merah untukku.
Aku mengerti
gumpal dadamu bukan detakku
hanya gita yang menggetar senar nadiku
Pagi masih renta
saat ku datang membuang sauh
didepan peristirahatanmu
Kau dermaga dengan kapal perahu singgah
tantang pelaut lerai maut dari badai
Di dirimulah pelangi mulai melengkung
dengan ujung entah
siapa sanggup titi pucuknya yang indah.
merah bibir itu sekedar gincu
bukan merah untukku.
Aku mengerti
gumpal dadamu bukan detakku
hanya gita yang menggetar senar nadiku
Pagi masih renta
saat ku datang membuang sauh
didepan peristirahatanmu
Kau dermaga dengan kapal perahu singgah
tantang pelaut lerai maut dari badai
Di dirimulah pelangi mulai melengkung
dengan ujung entah
siapa sanggup titi pucuknya yang indah.
Komentar
Posting Komentar