Dua Kereta Melaju
─Fadlillah
trik, trak, dua kereta melaju
memburu sepasang simpang
membawa sepasang tahun, sepasang masa
menuju sepasang arah yang gerah
di titik ragu
kita melepasnya
dari titik terbimbang
kita tak pernah benar-benar percaya
pada asal, segala misal
dua kereta melaju
sambil membayangkan sebentang jalan
dan sebuah ujung,
sebuah mesti yang tak bisa diterka
lalu kita benar-benar termangu
di sebuah percabangan arah
kita mesti melepas asal
menuju segala misal
Kandangpadati, 2008
Sebatang Duri Nyisip
sebatang duri nyisip
seperti mimpi
usang
di malam pengantin
yang sepi
sebentang mimpi
pecah
seperti duri
di ranjang pengantin
yang nyaksi
Kandangpadati, 2008
Ketika Pergi
seperti angin
kau menari
dengan tubuh perdu
kau meliuk dicakar duri
sedang aku,
tubuh tangkai
yang kaku
ditikam mimpi
Kandangpadati, 2008
Kapan Pelupuk Itu Pejam
kapan pelupuk itu pejam
duh, rinai di siang terik
kantuk bagai ingin menari
siapa yang berjalan pergi
meninggalkan gerbang,
menjauhi doa-doa
yang terhimpun dalam sunyi?
ialah aku,
aku yang mendentingkan setitik air
hingga menyungai segala mesti
meriak segala geram
sampai hari tinggal dengung
kapan kantuk itu pejam
duh, rinai tak kunjung selesai
di bantal matamu
ada cekikikan, juga cekikan
kandangpadati, 2008
Mimpi ke Sawah
lengan gerimis menawan awan di perjalanan
juga kumpulan kabut yang melempar sahut
ke mata seorang pejalan yang mendengungkan mimpi
setiap pagi menuntaskan getah embun di kulit daun
Kandangpadati, 2008
─Fadlillah
trik, trak, dua kereta melaju
memburu sepasang simpang
membawa sepasang tahun, sepasang masa
menuju sepasang arah yang gerah
di titik ragu
kita melepasnya
dari titik terbimbang
kita tak pernah benar-benar percaya
pada asal, segala misal
dua kereta melaju
sambil membayangkan sebentang jalan
dan sebuah ujung,
sebuah mesti yang tak bisa diterka
lalu kita benar-benar termangu
di sebuah percabangan arah
kita mesti melepas asal
menuju segala misal
Kandangpadati, 2008
Sebatang Duri Nyisip
sebatang duri nyisip
seperti mimpi
usang
di malam pengantin
yang sepi
sebentang mimpi
pecah
seperti duri
di ranjang pengantin
yang nyaksi
Kandangpadati, 2008
Ketika Pergi
seperti angin
kau menari
dengan tubuh perdu
kau meliuk dicakar duri
sedang aku,
tubuh tangkai
yang kaku
ditikam mimpi
Kandangpadati, 2008
Kapan Pelupuk Itu Pejam
kapan pelupuk itu pejam
duh, rinai di siang terik
kantuk bagai ingin menari
siapa yang berjalan pergi
meninggalkan gerbang,
menjauhi doa-doa
yang terhimpun dalam sunyi?
ialah aku,
aku yang mendentingkan setitik air
hingga menyungai segala mesti
meriak segala geram
sampai hari tinggal dengung
kapan kantuk itu pejam
duh, rinai tak kunjung selesai
di bantal matamu
ada cekikikan, juga cekikan
kandangpadati, 2008
Mimpi ke Sawah
lengan gerimis menawan awan di perjalanan
juga kumpulan kabut yang melempar sahut
ke mata seorang pejalan yang mendengungkan mimpi
setiap pagi menuntaskan getah embun di kulit daun
Kandangpadati, 2008
Komentar
Posting Komentar