Hari ini aku melihat -
meski sebelumnya tidak merupakan kesengajaan – mata itu:
mata yang letih akan hidup dan kehidupan dan semua beban didalamnya. Dan hanyalah beban: beban yang sungguh yang nampak disana.
Memantul pada lensa mataku. Membekas menggoreskan
bermacam tandatanya yang mencekik leherku.
Hari ini aku melihat –
dengan sengaja yang kusengaja. Mata itu:
ketika dengan gemas dia remas pipiku. Aku telah merasainya,
aku menikmatinya: mata itu.
“Dan semua beban yang terendap di mata, dan membeku di mata
telah menimpaku kini.”
Salah satu tandatanya yang mencekik leherku bertanya:
kenapa. Aku tahu telah lama dia mengetuk di depan pintu sorga –
katanya. Sorga berada di dalam guagua gelap: beribu kalong
yang tidak perlu cahaya bergantung di langitlangit. Juga, sorga
berada di pucuk pohon pinus:
aku melihat pohon itu dari pekarangan belakang rumah nenek.
Salah satu tandatanya yang mencekik leherku bertanya:
kenapa. Aku tahu telah lama dia bersahabat dengan para kalong pemandu.
Dan juga dengan peri dan mambang
bersayap empat atau enam atau delapan. Katanya.
Semua hanya meringankan jalan ke sorga.
Yang lain: tandatanya lain yang mencekik leherku hanya terdiam. Atau.
Hanya purapura terdiam. Mereka tahu. Dan mengetahui:
sorga hanyalah pemilih.
Dan memilih. Orangorang yang melarikan diri dari cahaya.
Dan juga. Orang dengan sayap berjumlah empat atau enam atau delapan.
Pada suatu hari lahir.
meski sebelumnya tidak merupakan kesengajaan – mata itu:
mata yang letih akan hidup dan kehidupan dan semua beban didalamnya. Dan hanyalah beban: beban yang sungguh yang nampak disana.
Memantul pada lensa mataku. Membekas menggoreskan
bermacam tandatanya yang mencekik leherku.
Hari ini aku melihat –
dengan sengaja yang kusengaja. Mata itu:
ketika dengan gemas dia remas pipiku. Aku telah merasainya,
aku menikmatinya: mata itu.
“Dan semua beban yang terendap di mata, dan membeku di mata
telah menimpaku kini.”
Salah satu tandatanya yang mencekik leherku bertanya:
kenapa. Aku tahu telah lama dia mengetuk di depan pintu sorga –
katanya. Sorga berada di dalam guagua gelap: beribu kalong
yang tidak perlu cahaya bergantung di langitlangit. Juga, sorga
berada di pucuk pohon pinus:
aku melihat pohon itu dari pekarangan belakang rumah nenek.
Salah satu tandatanya yang mencekik leherku bertanya:
kenapa. Aku tahu telah lama dia bersahabat dengan para kalong pemandu.
Dan juga dengan peri dan mambang
bersayap empat atau enam atau delapan. Katanya.
Semua hanya meringankan jalan ke sorga.
Yang lain: tandatanya lain yang mencekik leherku hanya terdiam. Atau.
Hanya purapura terdiam. Mereka tahu. Dan mengetahui:
sorga hanyalah pemilih.
Dan memilih. Orangorang yang melarikan diri dari cahaya.
Dan juga. Orang dengan sayap berjumlah empat atau enam atau delapan.
Pada suatu hari lahir.
Komentar
Posting Komentar