Langsung ke konten utama

Love Poems

Anda mencari puisi-puisi cinta dari berbagai belahan dunia? Buku kecil yang berisi sekitar 61 puisi ini akan membuai anda dengan kata-kata cinta sederhana sampai yang rumit sekalipun tetapi tetap saja indah. Mungkin akan anda temukan kata-kata cinta yang cocok untuk anda persembahkan pada kekasih anda. Mari berbagi cinta untuk semuanya dalam Love Poems.

Love Poems: Aku Dan Kamu


Sapardi Djoko Darmono

Cetakan Pertama, Februari 2007
Penerbit Indonesiatera, Yogyakarta
80 Halaman
ISBN : 979-775-008-4

Dua puisi dalam antologi :

Sesaat Setelah Mengalami


Rumi (Parsi, 1207-1273)

Sesaat setelah mengalami kisah cinta
Pertamaku
Aku pun mencarimu
Tanpa tahu
Bahwa itu tak perlu

Sepasang kekasih tidak perlu bertemu di
Tempat tertentu
Sebab yang satu ada dalam yang lain
Sepanjang waktu

Akankah Kubandingkan Kau Dengan Musim Panas


William Shakespeare (Inggris, 1546-1616)

Akankah kubandingkan kau dengan musim panas?
Kau lebih lembut dan lebih jelita
Angin kasar yang menggugurkan mei dan tunas-tunas,
Dan yang hari-harinya berlangsung sebentar saja

Kadang begitu panas bola mata yang di angkasa
Dan kadang pula sinar emasnya meredup
Dan keindahan demi keindahan pun sirna
Begitu saja atau karena alam berhenti berdegup

Namun musim semimu yang kekal tak akan layu
Dan takkan pernah lenyap keelokanmu
Maut pun tak akan mampu menyeretmu ke kubur sebab
Kau tumbuh dalam keabadian waktu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membincang Telimpuh Hasan Aspahani

Membaca puisi-puisi dalam Telimpuh, kumpulan puisi kedua Hasan Aspahani, ibarat menyimak percakapan yang digambar dengan berbagai teknik dan dipulas dengan warna-warna yang melimpah. Tengok saja: ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab di bingkai pertama, balon percakapan itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut, juga dingin dan kata-kata di dalamnya jadi percik rintik. Aku menggambar payung untukmu, tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”

Puisi-Puisi Emong Soewandi

MOSAIK SEBUAH JEMBATAN KEDUKAAN kedukaan kini mesti diseberangi dengan berat yang mungkin tak terimbangkan antara aku dan keinginan, serta hati yang telah tertatih membimbing imajinasi ke puisi romantik tentang laut dan pelangi. maka jadilah bentuk dan garis bersinggungan tak-beraturan tanpa pangkal tanpa akhir tanpa isi tanpa tubuh adalah kegelisahan sebagai sandi-sandi rahasia yang memerlukan kunci pembuka diikat dengan rantai-rantai matahari ambang fajar. namun selalu saja lupa dimana ditaruh sebelumnya atau, mungkin telah lolos dari kantung untuk ingkari kesetiaan janji tentang bertanam benih di lahan yang baik ah, tentu butuh waktu untuk menemukannya sementara galau telah sampai di puncak tanpa purna-kepastian bengkulu, oktober 2005 LALU KEMARAU DI BULAN KEEMPAT belum ‘kan ada bunga kopi mekar, yang tegak di atas cadas. di antara daunan yang terkulai ditampar kering bumi. yang memang sulit tepati janji berikan mata air. maka jadilah pagi hari kita cukupkan saja dengan selemba...

Tulisan yang Terhapus pada Kantung Infus

  Ada yang ingin ditulisnya pada setiap tetes cairan infus : semacam doa, mantra, atau sebuah gumam belaka 1/ Dia menduga bentuk sakitnya adalah sebuah kolam dan tiap tetes cairan infus akan membuat riak kecil di permukaannya, seperti butiran hujan yang pecah di atas patung batu Malin Kundang sesaat setelah dikutuk Ibunda diam-diam dia mulai menduga : inikah sakit anak perantauan? 2/ Ketika pada tangannya hendak dimasukkan sebentuk selang kecil ada rasa sakit, seperti jemari lentik Ibu mencubit masa kanak dia bergumam,” Ibu tetap tersenyum meski aku begitu nakal.” lalu dia memilih tertawa kecil, alih-alih mengaduh pelan 3/ Yang dia tahu, ada tulisan tangan Ibunda tersayang terhapus pada kantung infus. Menetes pelan-pelan, memasuki sebuah nadi dalam tubuhnya 2007