bulan jatuh di atas bantal
kaca jendelaku memergokinya
dan lalu cepat-cepat ia bersembunyi
di bawah dipan tempat tidur.
Belum sadar benar ia ketika dilihatnya sepasang sepatu adikku melirik tipis.
Mata mereka berbenturan
Dan sang bulan begitu tampak salah tingkah
Digesernya tubuh hingga pada sebuah belahan sempit
di antara buffet dan meja belajar
Dan buku-buku dan lukisan
Vas bunga dan minuman
Menghujaninya dengan sorot mata penuh tanda tanya
Dan ketika itu dia benar-benar tersudut
hingga tak mampu lagi berbuat apa-apa:
Peluhnya membandang
Menggeletar nafas
Kekalutannya menyambar-nyambar
Hingga perlahan-lahan sinar di sekujuran tubuhnya mulai memudar
untuk akhirnya sirna
Menjadi bola tanah berbatu
yang tampak lebam menghitam
Matahari lantas meninggalkannya
Dan angin menelanjangi tubuhnya
Pagi hari
Seperti biasa
Kuambil sapu dan membersihkan kamar
Dan debu-debu kubasuh hingga tak bersisa
kaca jendelaku memergokinya
dan lalu cepat-cepat ia bersembunyi
di bawah dipan tempat tidur.
Belum sadar benar ia ketika dilihatnya sepasang sepatu adikku melirik tipis.
Mata mereka berbenturan
Dan sang bulan begitu tampak salah tingkah
Digesernya tubuh hingga pada sebuah belahan sempit
di antara buffet dan meja belajar
Dan buku-buku dan lukisan
Vas bunga dan minuman
Menghujaninya dengan sorot mata penuh tanda tanya
Dan ketika itu dia benar-benar tersudut
hingga tak mampu lagi berbuat apa-apa:
Peluhnya membandang
Menggeletar nafas
Kekalutannya menyambar-nyambar
Hingga perlahan-lahan sinar di sekujuran tubuhnya mulai memudar
untuk akhirnya sirna
Menjadi bola tanah berbatu
yang tampak lebam menghitam
Matahari lantas meninggalkannya
Dan angin menelanjangi tubuhnya
Pagi hari
Seperti biasa
Kuambil sapu dan membersihkan kamar
Dan debu-debu kubasuh hingga tak bersisa
Cukup menarik kisah bulan yang terasing di kamar. Di detik detik terakhirnya yang kan ikut menghitam. Jasadnya hanyalah dianggap sampah. Tanpa mengenang hidup si bulan. Apakah ini arti kehidupan untuk bulan?
BalasHapus