--12 Juli—14 Agustus,32 hari invasi Zionis ke Libanon
Ratusan sniper disebar di seluruh penjuru kota.
Hasan nasrullah menghilang ke dalam bentengnya
yang aman dan terpelihara. Ia mampu menahan
setiap gempuran roket zionis dengan dadanya.
Ia adalah penerus Ahmad Yasin sang syuhada.
Di dalam mihrab yang nyaman, ia menerima tamu
dari wartawan dunia. "Perang ini tidak akan berakhir
kecuali dengan senjata, tutur kata dan doa!"
Selesai berbincang dan bertutur kata, kembali ia
ke peraduannya untuk bertapa
dan melakukan sujud dan doa.
"Perang ini tidak akan berakhir
kecuali dengan senjata, tutur kata dan doa!"
Jika kalian penguasa-penguasa arab berdiam
tidak angkat senjata melawannya,
niscaya musuh akan mendatangimu akhirnya.
Syahid di jalannya
adalah garis yang pasti datangnya.
Berkat doanya,
anak-anak di seluruh dunia menyalakan PS2,
merenggut joystik. Menatap monitor
dan meneliti presisinya.
Gairah dan kesabaran mendorongnya
membunuh musuhnya.
Begitu musuh rubuh dan misi telah usai,
serentak mereka berseru,
"runtuhlah astina, runtuhlah alangka,
hancurlah amerika, hancurlah zionis-israel. "
Dan gegap gempita venezuela beserta seluruh dunia
menggetarkan sisa-sisa kejahatannya.
Oktober 2006
Komentar
Posting Komentar