Pembaca yang budiman, dari kunjungan wawancara dengan W Haryanto, kru puitika membawakan oleh-oleh untuk anda semua : pembacaan puisi oleh W Haryanto. Anda tinggal menuju bagian koleksi karya dan audio jejak penyair. Download dan nikmati segera!
Membaca puisi-puisi dalam Telimpuh, kumpulan puisi kedua Hasan Aspahani, ibarat menyimak percakapan yang digambar dengan berbagai teknik dan dipulas dengan warna-warna yang melimpah. Tengok saja: ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab di bingkai pertama, balon percakapan itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut, juga dingin dan kata-kata di dalamnya jadi percik rintik. Aku menggambar payung untukmu, tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”
Komentar
Posting Komentar