Kekuasaan lesu darah sejak tak bertemu gelora kemesraan
selalu tak berorgasme pada waktu yang tepat.
Selamat malam kemunafikan ajari jiwa ini untuk tidak jujur
kepada siapa saja sebab ia selalu menghampar kering dan panas.
Jiwa kami tak perlu nurani karena politik tak bermodal hati
jadi datangkanlah kepada kami sebongkah ilmu menipu
kalau perlu hadiahkan peluru kesombongan.
Biar pesta Pilkada jadi ajang belasungkawa
atas kematian prajurit setia tanpa perlu disebut pahlawan.
Malam amat dingin untuk jujur kepada moral
maka biarkan kemunafikan bersenggama
dengan kebodohan sehingga melahirkan berjuta kepala berisi kelicikan.
Andalas Padang, April 2006
Abdullah Khusairi, lahir di Sarolangun, 29 tahun lalu. Aktif menulis sejak mahasiswa. Cerpen, puisi, artikel dan esai sering muncul di koran-koran daerah. Salah satu cerpennya terkumpul dalam La Runduma (CWI 2005) atas nominasi dalam Lomba Cerpen Creative Writing Institute (CWI) 2005. Kini masih aktif sebagai pekerja kata. Email : Abdullah_khusairi@yahoo.co.id, Phone Mobile +628126714240, Telp +62751 78 292 90
Ucapkan selamat malam pada kemunafikan, kemudian tidur telentang, jangan bangun lagi, maka kuburmu akan hancur tak berarti
BalasHapus