ada raga tak berjiwa di bakauheni,
diatas bukit muka duka sumatera
menepis lara, katanya
hingga bisa bertepuk dada
ah, kenapa dusta dirupa
padahal dermaga telah bercerita tentang duka, laradan noda
ada raga tak berjiwa di bakauheni,
diatas bukit muka duka sumatera
menepis lara, katanya
hingga bisa bertepuk dada
ah, kenapa dusta dirupa
padahal dermaga telah bercerita tentang duka, laradan noda
begitulah kenyataan hidup, terkadang kita harus bilang benci meski sangat mencintai, terkadang harus hilang saat baru hadir, ironisnya raga tak berjiwa..
BalasHapus