Langsung ke konten utama

CD Interaktif Tristesse


CD Interaktif ini di desain oleh Abdul (Andi Dosa), seorang web designer di kota Malang.CD ini merupakan bentuk terintegrasi dari antologi puisi Tristesse milik Sazano. Berikut Penjelasan singkat beserta potongan-potongan gambar yang memandu untuk mengenal Oktarano Sazano lebih jauh.

Potongan CD Interaktif


Berikut sejumlah potongan bagian dari CD interaktif yang mungkin bisa menggambarkan secara keseluruhan. Bagian pertama yang anda lihat di bawah adalah tampilan menu. Ada beberapa menu dasar yang bisa anda pilih.

Penulis menjelaskan siapakah sebenarnya Oktarano Sazano beserta dengan beberapa video singkatnya prihal antologi Tristesse. Audio berisikan teks dan audio pembacaan puisi dalam antologi Tristesse dan musikalisasinya. Video menampilkan video profil pembaca puisi dan kesan mereka saat membaca serta pendapat mereka tentang Oktarano Sazano. Promo Memuat sejumlah kutipan, tempat penjualan antologi tristesse dan pernak pernik lainnya. Guratan adalah tempat profil pembaca puisi dan pendukung lainnya serta ucapan terimakasih. Galeri merupakan tempat foto-foto serta wallpaper.

Bagian Penulis


Pada bagian ini sejumlah video ditampilkan. Ada beberapa pilihan yang bisa anda pilih. Penulis menjelaskan tentang Antologi Tristesse, Proses kreatif, Ucapan terima kasih dan nilai tambah dari antologi Tristesse. Kualitas video mungkin tidak terlalu bagus dan terkesan gelap. Tapi semoga tidak membuat pembaca menjadi malas mengecek bagian-bagian lainnya.

Bagian Audio


Ini adalah bagian dimana anda bisa mendengarkan sambil membaca puisi yang ada dalam antologi Tristesse. Tidak semua puisi di cantumkan di dalamnya hanya sekitar 35 puisi dan musikalisasinya. Total durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan mendengarkan semua audio sekitar 1 jam saja. Sangat disarankan untuk mendengarkan sambil membuka bukunya langsung supaya tidak kesulitan untuk penafsiran.

Bagian Promo


Semua yang berhubungan dengan promo dari antologi ini bisa anda baca di bagian ini. Berhubung buku ini diterbitkan terbatas jadi sedikit sulit untuk mendapatkannya di beberapa toko buku. Ada beberapa kutipan dari sesama penyair dan pekerja seni lainnya selain gambaran fisik antologi ini.

Bagian Guratan


Anda tentunya ingin mengetahui siapa saja yang tergabung untuk menyukseskan Antologi ini. Siapa saja yang membacakan puisi dan pemain musik yang memberikan latar belakang dalam pembacaan bisa anda dapatkan di sini.

Bagian Galeri


Tidak cukup dengan foto-foto penulis ada beberapa ilustrasi lain yang mungkin bisa dimanfaatkan menjadi wallpaper. Selamat menikmati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membincang Telimpuh Hasan Aspahani

Membaca puisi-puisi dalam Telimpuh, kumpulan puisi kedua Hasan Aspahani, ibarat menyimak percakapan yang digambar dengan berbagai teknik dan dipulas dengan warna-warna yang melimpah. Tengok saja: ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab di bingkai pertama, balon percakapan itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut, juga dingin dan kata-kata di dalamnya jadi percik rintik. Aku menggambar payung untukmu, tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”

Puisi-Puisi Emong Soewandi

MOSAIK SEBUAH JEMBATAN KEDUKAAN kedukaan kini mesti diseberangi dengan berat yang mungkin tak terimbangkan antara aku dan keinginan, serta hati yang telah tertatih membimbing imajinasi ke puisi romantik tentang laut dan pelangi. maka jadilah bentuk dan garis bersinggungan tak-beraturan tanpa pangkal tanpa akhir tanpa isi tanpa tubuh adalah kegelisahan sebagai sandi-sandi rahasia yang memerlukan kunci pembuka diikat dengan rantai-rantai matahari ambang fajar. namun selalu saja lupa dimana ditaruh sebelumnya atau, mungkin telah lolos dari kantung untuk ingkari kesetiaan janji tentang bertanam benih di lahan yang baik ah, tentu butuh waktu untuk menemukannya sementara galau telah sampai di puncak tanpa purna-kepastian bengkulu, oktober 2005 LALU KEMARAU DI BULAN KEEMPAT belum ‘kan ada bunga kopi mekar, yang tegak di atas cadas. di antara daunan yang terkulai ditampar kering bumi. yang memang sulit tepati janji berikan mata air. maka jadilah pagi hari kita cukupkan saja dengan selemba...

Khusus Wawancara dengan Penyair

SANG wartawan itu akhirnya bisa juga mencuri kesempatan, bertemu dengan Penyair Pujaan. Sejumlah pertanyaan sudah lama dia persiapkan. Sudah lama mendesak, "kapan kami diajukan?" Tapi, maklum penyair sibuk, ada saja halangan. Wawancara pun berkali-kali harus dibatalkan. *** + Anda sibuk sekali, Penyair? Ya, saya harus melayani kemalasan, masih direcoki oleh khayalan, dan sesekali harus bersembunyi jauh keluar dari diri sendiri. Belum lagi omong kosong yang sering datang bertamu, tak tentu waktu. Jangan kira jadi penyair itu enak. Jangan kira penyair itu seorang penguasa kata-kata. Kau tahu? Penyair yang baik itu adalah pelayan kerisauan bahasa. Dia harus memperlapang, apabila ruang pemaknaan menyempit. Dia harus mengajak dolanan, jika bahasa dirudung kemurungan. Tapi, dia harus mengingatkan, pabila bahasa mulai gurau kelewatan. + Ngomong-ngomong, puisi Anda pada kemana nih? Kok sepi? Ya, belakangan ini saya memang tidak banyak melahirkan puisi. Saya hanya menyiapkan banyak se...