SEnja terlewati dengan secangkir kopi panas, Gemericik hujan dan untaian kata penyesalan yang kau kalungkan abadi di ingatanku. Hangat,.... Kau pahat hatiku dengan asa tanpa batas Setiap kata adalah sihir berselimut puisi. Lalu aku lupakan semua luka, sakit & penghianatan ....... Dingin,... Kembali kau rampas "hidup" dalam kehidupanku Kali ini dengan luka yg bebani setiap helaan nafasku Dan seringaimu bayangi setiap langkahku Katamu " aku memang BAJINGAN, dan kamu tau itu..." Lara tercabik, Nurani menjerit ratapi nasib, takdir & hidup. Kenyataan adalah duri yg terus menari liar di atas luka. Tangerang, sept 07