berbicara tentang kotamu yang terlelap aku bangkitkan mayat mayat yang berbaris di lenganmu kesunyian di alismu perlahan bangkit dengan sungai yang lahir melalui wujud menara tapi bulan tumbuuh di rambutmu dan perlahan kawanan pemabuk menyentuhku mencekikku lewat keabadian goa yang terkutuk ribuan cahaya segera aku mati tanpa jasad dan segala kenanganku membentuk planet hijau di otakmu tapi begitulah, imajiku mengagungkan pelacur dan kaum surealis yang beku memaku birahiku persis kutunggui kupu kupu retak di alismu rupanya kesedihanku menggugurkan dedaun dan di ketinggian bulan retak, aku mencungkil matamu dan sayap laba laba yang kudengungkan berubah seseram jenazah seperti mimpiku yang lekas berlalu, begitu pula elang elang yang berdzikir di mulutmu aku kekalkan hari seperti kelak mayatku membiru memuja gairahmu dengan mulutku yang busuk
juni 2007
dody kriswaloejo (dody kristianto) mahasiswa sastra indonesia UNESA. bergiat di kelompok jeda interlude
Komentar
Posting Komentar